Kata
Pengantar
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Camera
Modelling ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada ibu Novia Fatimah selaku Dosen mata kuliah Desain
Pemodelan Grafik yang telah memberikan bimbingannya dan terima kasih kepada
rekan – rekan sesama mahasiswa yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini sehingga dapat terselesaikan.
Penyusun
sangat berharap makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Camera
Modelling ( Pemodelan
Kamera). Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini baik isi
maupun cara penyusunan ini belum sempurna terdapat kekurangan - kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini
berguna dan dapat digunakan sebaik - baiknya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
pengambilan gambar, peranan lights dan camera sangatlah besar. Fungsi dari
keduanya adalah untuk menyorot objek dengan cahaya dan membuat sudut pandang
yang menarik ke arah objek utama, menariknya lagi kedua objek dapat
dimanipulasi sedemikian rupa, sehingga mampu menciptakan kesan bergerak yang
menarik, untuk kamera sendiri dapat menciptakan efek – efek gerak yang lebih
realistis.
Oleh
karena itu makalah camera modeling ini sangat diperlukan bagi orang yang sedang
mempelajari kamera, untuk memanipulasi gambar. makalah ini disusun dengan
sangat sederhana, dan membuat nyaman bagi yang membacanya..
Penyusun
meyadari bahwa baik isi maupun cara penyusunan ini belum sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangan penyusun harapkan. Demikianlah, semoga
makalah ini berguna dan dapat digunakan sebaik - baiknya.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah bagaimana kita dapat mengerti dan paham tentang Camera Modelling dan juga untuk mengetahui cara-cara pengambilan gambar menggunakan bermacam-macam kamera modelling. Dari berbagai angle atau arah, dari pencahayaan nya dan sebagainya.
1.3 Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung, teknik wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.
1.4
Batasan Masalah
Karena cangkupan kamera modelling begitu luas dan meliputi berbagai
macam-kamera dan sebagainya, maka
kami hanya membataskan penelitian dari segi macam-macam kamera modelling itu sendiri, penerapan
dan cara-cara atau tehnik mengambil gambar dengan kamera.
BAB II
KONSEP CAMERA MODELLING
A. Sejarah
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film
untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan
kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata
tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia
fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka
terhada cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk
meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar
dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap
rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal
sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan
temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang
mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce
meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833,
mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis
dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga
Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang
dikembangkan sekarang
Camera Angle dalam pengertian karya audio visual berati Sudut pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik obyek. sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada adegan yang sedang kita tayangkan.Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyek atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View Camera” itu,menggambarkan tentang keberadaan kamera berada diposisi mana dalam keadaan seperti apa. Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis sudut pandang yang dipakainya.
Kelompok :
- Bobby Harjolaksono (51411513)
- Febri Fakhruddin H (52411769)
- M. Rizqi Fadhilah (54411970)
- Febri Fakhruddin H (52411769)
- M. Rizqi Fadhilah (54411970)